Hidup Jangan Pernah Kau Sesali - Satu keluarga satu team
Jangan Pernah kau sesali untuk hidupmu dan keadaanmu. Tapi mari kita syukuri hidup kita ini, mari kita berusaha, berjuang merubah kehidupan kita yang tak kita sukai.
berbagi pengalaman dan crita saja, ini dari kisah saya sendiri.
Saya anak seorang tukang becak di suatu kota kecil purwokerto. saya anak ke 5 dari 7 bersaudara. Coba bayangkan seorang tukang becak dengan penghasilan tak seberapa mempunyai 7 anak, dan semua sekolah.
Tapi keluarga kami adalah keluarga yang mandiri, terlihat dari anak-anaknya, anak pertama yang ini bisa membantu kedua orang tua untuk membantu adik-adiknya dalam urusan biaya sekolah bisa di sebut juga orang tua ke dua, dia terbiasa dengan hidup mandiri namun tak pernah putus asa, anak pertama ini dari smp sudah membantu ke dua orang tuanya dengan menjadi buruh cuci buat para tetangganya. Sampai dengan lulus smp anak pertama ini rela berhenti sekolah dan menjadi pembantu di jakarta, dia memutuskan untuk menjadi pembantu di jakarta karena ingin membantu kedua orang tuanya, sampai itu saya yang masih kecil belum mengerti apa-apa, dan hanya bisa meminta-minta, sampai akhirnya sudah setahun menjandi pembantu untuk membiayai sekolah adik-adiknya, anak pertama ini pulang ke kampung kota kecil purwokerto dan kemudian melanjutkan sekolah lagi ke jenjang SMA, dan di terima di SMK N 1 Purwokero sekolah negri SMK favorit di Purwokerto,
Sekolah di SMK tak menjadi dirinya lupa akan kedua orang tuanya dan adik-adiknya, dan dia masuk sekolah SMK bersamaan dengan adiknya anak ke dua, jadi sekarang kakak dan adik menjadi satu angkatan sekolah, dan sama-sama mengambil jurusan akutansi,
Bayangkan mungkin kalo orang-orang yang lain merasa malu kakak adik harus menjadi satu angkatan sekolah, sekolahpun anak pertama masih dengan kehidupan mandirinya dengan tetap membantu orang tuanya dengan menjadi buruh cuci dan kemudian menjadi pembantu lagi di purwokerto, anak yang ke dua pun begitu dia sewaktu smk sambil kerja menjadi tukang jaga wartel, mungkin sudah banyak yang lupa apa itu wartel, wartel adalah warung telephone, kalo di jaman sekarang mungkin sudah tidak ada karena sudah banyak yang mempunyai handphone.
Samapai anak ke tiga dia masih duduk di bangku smp juga mandiri, dia menjadi tukang jaga rentalan Playstation, dan adiknya-adiknya termasuk saya juga harus mandiri dengan menjadi tukang ngarit, itu loh tukang cari rumput, tapi kami mencari rumput panegoang dan meniran, itu tumbuhan obat-obatan untuk di jual ke pembuat obat tradisional itu juga kalo mereka ada yang nyuruh untuk ngarit,
Anak ke empat, di anak ke empat ini dia sekolah smp di swasta seperti kakaknya anak pertama dia ikutan menjadi juru cuci, sampai saya anak ke 5 kalo saya sendiri jadi tukang jaga rentalan playstation. samapi dengan sekarang saya yang sudah berumur 23 tahun, merantau ke karawang untuk membantu keluargaku dan adik-adik ku.
Kesimpulannya adalah hidup jangan pernah putus asa, jangan pernah malu, berusahalah untuk mandiri, dan jadilah keluarga yang menjadi team work buat keluarga kamu sendiri.

0 komentar